Senin, 31 Oktober 2011

Kreativitas Usaha

Dari sebuah bisnis yang kecil dan modal pas-pas’an, akhirnya mampu meraih hasil besar, usaha kecil yang dijalankan secara individu merupakan muara sebuah kreatifitas dari seorang individu, kenapa seseorang mau berkreatifitas ?? satu alasan adalah karena mereka ingin ‘survive’ dalam hidupnya dan tidak menggantungkan diri pada angan-angan. banyak contoh yang dapat kita lihat untuk kreatifitas seorang individu, misal : di perumahan Magersari Indah Sidoarjo, seorang korban lumpur Lapindo, berkreasi dalam hidupnya yakni membuat kerajinan rumah (Handycaft) berbahan baku kaca, berbagai bentuk benda dia buat mulai dari yang ukuran kecil hingga besar, semua berbahan baku kaca (yang konon bahan kaca tersebut di import dari negera Jepang), dari utak-atik yang dilakukannya, terciptalah hasil karya yang luar biasa artistiknya, mampu mempunyai nilai tambah dan nilai jual yang tinggi, karena mengandung nilai seni, dari hasil Handycraft tersebut pengusaha / pengrajin ini mampu memperoleh penghasilan antara Rp. 30 juta sd Rp. 45 juta sebulannya. contoh lain, di jalan Ngagel Mulyo Surabaya, ada seorang ibu membuat kerajinan tangan (usaha kecil) kotak perhiasan yang bagian luarnya dihiasi daun kering, awalnya coba-coba akhirnya menjadi suatu yang sangat menjanjikan dan mampu memberi penghidupan. hasil karyanya telah mendapatkan Hak Patent dengan nama Karya Daun, luar biasa !! bahkan hasil karya ibu ini telah tembus ke negara-negara di benua Eropa dan sangat disukai. contoh lain lagi, seorang pemuda, berhasil membuat kerajinan tangan menggunakan bahan baku Batok Kelapa, hasil kerajinan yang dicipta adalah bentuk miniatur benda-benda / barang yang ada di sekeliling hidup kita, misal : miniatur Becak, Dokar, Perahu Layar, Vespa/sepeda motor dan sebagainya, padahal kita semua telah tahu bahwa batok kelapa biasanya digunakan untuk Arang buat bakar sate, dengan sentuhan tangan dingin dan sedikit seni maka berubahlah batok kelapa menjadi sesuatu yang memiliki seni, yang dapat membuat orang tersenyum dan ingin membelinya. sesuatu yang sepele (batok kelapa) mampu memberikan hasil besar bagi kehidupan seseorang, apa yang dapat kita simpulkan dari tiga cerita nyata di atas, yakni seseorang untuk bisa sukses dalam hidupnya, dia harus punya 1) kemauan untuk berubah, 2) berani mencoba sesuatu 3) ada kegigihan/keuletan, dan 4) akhirnya hal yang awalnya coba-coba berubah menjadi kenyataan dan kesuksesan. menjadi orang sukses tidak bisa dicetak melalui pendidikan, namun sukses adalah sebuah keberanian yang muncul dari dalam diri seseorang, orang yang tidak pernah mempunyai keberanian dalam hidupnya, adalah orang yang selalu jauh dari kesuksesan, dan orang-orang tipe ini tidak pernah mampu meraih keberhasilan. dia selalu berjalan pada sesuatu yang biasa-biasa bukan pada sesuatu yang luar biasa.


ulasan :
Didalam Prakteknya, terdapat etika dalam kreativitas usaha. Berbicara tentang kreasi, seyogyanya kita juga akan berbicara tentang bagaimana menghasilkan sebuah kreasi yang benar. Kreasi yang benar sudah tentu akan menjadikan etika sebagai prinsip dasar yang harus dipegang teguh oleh semua pelakunya. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan iklim persaingan yang sehat dan etis guna mencapai tujuan bersama.Etika berkreasi adalah kebiasaan-kebiasaan baik yang harus dilakukan oleh setiap orang dalam menjalankan aktivitas kreatifnya, yang bertujuan untuk mencari kepuasan, keindahan, dan keuntungan
Seperti yang sudah kita jumpai dewasa ini, praktek kamuflase dan imitasi dalam pengembangan sebuah merek produk atau jasa, dapat dikatagorikan sebagai perilaku usaha yang tidak etis. Hal itu tidak saja dikarenakan perilaku tersebut tidak mengandung usaha keras dari para pelaku untuk meraih market share, namun juga secara tidak langsung akan dapat menghancurkan atau merusak reputasi dan nama baik produk atau jasa yang ditiru.
Untuk mengeliminir praktek itu, maka tulisan Adler yang mengutip buku The Great Ideas : A Syntopicon of Great Books of Western World (dalam Soeharyo dan Fernanda, 2001) perlu direnungkan oleh setiap pekerja kreatif (kreator). Adler meringkas ada enam prinsip yang dapat dijadikan sebagai landasan prinsipil dari etika, yaitu :
1.                  Principle of Beauty , Prinsip ini mendasari bahwa segala sesuatu yang baik itu adalah indah. Dengan demikian, maka etika manusia dalam berkreasi harus berkaitan dengan nilai-nilai keindahan.
2.                  Principle of Equality, Hakekat manusia menghendaki adanya persamaan hak dan kewajiban antara manusia satu dengan manusia yang lain. Etika yang dilandasi oleh prinsip ini dapat menghilangkan perilaku diskriminatif. Dalam konteks bisnis, persamaan hak dan kewajiban ini mesti dilihat dari sudut pandang persamaan hak dan kewajiban dalam berkreasi secara sehat dan terbuka.
3.                  Principle of Goodness, Secara umum, kebaikan adalah sifat atau karakteristik dari sesuatu yang menimbulkan pujian. Perilaku yang baik (good) akan mengandung sifat seperti persetujuan, pujian, keunggulan, atau kekaguman.
4.                  Principle of Justice, Suatu defenisi tertua yang hingga kini masih sangat relevan untuk merumuskan keadilan adalah ”justitia est constants et perpetua voluntas jus suum cuique tribuendi”.
5.                  Principle of Liberty, Secara sederhana, kebebasan dapat dirumuskan sebagai keleluasaan untuk bertindak atau tidak bertindak berdasarkan pilihan yang tersedia bagi seseorang. Kebebasan muncul dari doktrin bahwa setiap orang memiliki hak untuk bertindak menurut pilihannya sendiri, kecuali jika pilihan tersebut melanggar kebebasan yang sama dari orang lain.
6.                  Principle of Truth, Ide mengenai kebenaran biasanya dipakai dalam pembicaraan mengenai logika ilmiah. Namun ada pula kebenaran mutlak yang dapat dibuktikan dengan keyakinan. Adanya fakta bahwa banyak produk sejenis dengan merek yang hampir serupa (serupa dalam bentuk, kemasan, warna, tulisan, dan lain-lain), akan menggiring persepsi dan logika formal kita untuk mengatakan bahwa salah satu produk meniru produk yang lain.

Daftar pustaka
2.  http://psikologbennyhendrawan.blogspot.com/2011/01/etika-dalam-pengembangan-kreativitas.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar